Assa

PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA Rent) Raih Fasilitas Kredit dari Bank Mandiri Rp 1 Triliun

09 December 2020

PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA) telah menandatangani perjanjian fasilitas kredit dari PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) senilai Rp 1 triliun. Nota kesepahaman (MoU) perjanjian telah ditandatangani pada 30 April lalu. Presiden Direktur Adi Sarana Armada Prodjo Sunarjanto mengatakan, fasilitas kredit tersebut nantinya digunakan guna membeli sejumlah armada baru untuk disewakan kembali. Pembelian kendaraan baru telah menjadi program rutin perseroan guna mengganti kendaraan yang sudah usang. Pembelian juga bertujuan untuk memenuhi permintaan yang terus bertumbuh. “Kami optimistis dana tersebut akan terserap habis, karena potensi perkembangan bisnis mobilitas, lelang, logistik hingga express courier terbilang masih tinggi ke depan,” ujarnya dalam keterangan resmi, Selasa (5/5).

Prodjo Sunarjanto menambahkan, pemanfaatan fasilitas kredit kepada bank lebih efektif dan kompetitif, dibandingkan dengan menerbitkan obligasi yang harus menanggung biaya spread bunga yang belum terpakai. “Disisi lain, pemberian kredit tersebut menjadi bentuk kepercayaan kuat terhadap perkembangan bisnis Adi Sarana di tengah-tengah kondisi penuh ketidakpastian akibat pandemi Covid-19. Adapun komitmen kredit tersebut dapat dicairkan dalam waktu 18 bulan kedepan,” jelasnya. Terkait peluang bisnis, dia menjelaskan, perseroan mengincar potensi pendapatan dari penyewa pada sektor pemerintahan, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) maupun perusahaan swasta, terutama dari sektor logistik, consumer goods, perusahaan e-commerce, dan perbankan tetap berjalan di tengah pandemi ini. “Karena saat ini, kebanyakan perusahaan lebih memilih menyewa kendaraan ketimbang melakukan pembelian unit baru, sehingga cost yang akan keluar adalah operational expenditure (opex), sehingga lebih efisien karena tidak ada biaya perawatan, berbanding jauh dengan berinvestasi pada capital expenditure (capex) yang diharuskan melakukan maintenance,” paparnya.

Terkait segmen pengiriman barang melalui Anteraja, dia menjelaskan, terjadi kenaikan signifikan yang disebabkan oleh kebijakan social distancing dan work from home yang meningkatkan aktivitas jual-beli pada e-commerce. “Pada periode Januari hingga Maret 2020 tercatat telah 8 juta paket pengiriman diselesaikan oleh Anteraja, jumlah tersebut naik drastis dibanding periode April hingga Desember 2019 sebanyak 6 juta paket yang berhasil perseroan raih, wabah ini juga tidak terlalu berpengaruh pada bisnis sewa kendaraan yang bersifat Bussiness to Bussiness (B2B) yang digunakan untuk kendaraan operasional yang memiliki jangka waktu sewa yang relatif panjang ” ungkapnya Sebelumnya Prodjo menjelaskan, perseroan sangat berhati-hati dalam menyiapkan strategi bisnisnya tahun ini di tengah kondisi ekonomi yang terdampak wabah virus Korona.

Perseroan tetap berusaha untuk fokus pada setiap segmen bisnisnya, seperti bisnis rental dan jasa driver, balai lelang yang termasuk online marketplace untuk jual beli mobil melalui caroline.id. Sedangkan, untuk bisnis logistik, perseroan akan terus mengembangkan bisnis tersebut di bawah bendera Anteraja. “Guna mengantisipasi penurunan transaksi lelang otomotif secara fisik akibat wabah Covid-19, perseroan akan memfokuskan pada lelang secara online dimana hal ini sudah berjalan sejak tahun 2019 melalui market place otomotid Caroline.id. Sementara, bisnis logistiknya, melalui Anteraja, akan terus menambah jumlah kurir dan cabang-cabang operasionalnya, baik di Jakarta maupun di luarkota,” pungkasnya.